top of page

Penat

  • andinajayanti
  • Oct 12
  • 1 min read

Penat merasuki pikirku

Berbaur dengan kekabutan asap asap rokok

 

Nyaris sesak atau pusing di kepalaku

Tapi tetap kubertahan dalam kepenatanku

 

Mencoba menghirup segala ruang di sekitarku

Mencari kesegaran di antara pekatnya polusi

 

Di sini di dalam ruang ini

Hanya seluas 2m2

 

Aku dikelilingi empat dinding pembatas

Begitu sempit begitu kecil

 

Aku tenggelam dan hilang bersama kabut rokok itu

Yang tak lain aku lah penyebabnya

 

Tubuhku gemetar sedikit

Tak kala hisapanku mencoba menyatu dengan aliran darahku

 

Perutku terasa mual

Kala racun itu mulai merangkak merasuki lambungku

 

Herannya aku dapat bertahan

Aku yang biasanya langsung berlari memuntahkannya

 

Entah mengapa

Sedikit demi sedikit

Aku mulai menikmatinya

 

Apa yang aku nikmati sebenarnya

Karena kenikmatan yangkudapat bukanlah yang seharusnya

 

Kepalaku berputar putar dengan cepat

Badanku kurasakan amat lemah

 

Segala zat di perutku mulai berontak

Mendorong dan memukul dinding-dindingnya

Ingin keluar

 

Aku masih bisa menahannya

Ternyata aku masih bisa menahannya

 

Mungkin ini nikmat yang aku cari

Mungkin ini nikmat yang sebenarnya aku tunggu

 

Kesakitan luar biasa

Yang menyerang seluruh raga jiwaku

 

Perutku semakin bergejolak

Tak tentu arah menghantam semua sisinya

 

Penat.

 

Aku mengakhirinya, membuang sisanya

 

Kubuka pintu,

Dan akupun keluar meninggalkannya.

 

Lelah memikirkannya




Sebuah tulisan lama yang ditulis kembali

Comments


bottom of page